Assalamu'alaikum Welcome to my Blog

Senin, 18 Juni 2012

BHnya Lady Diana

Berapa harga sepatu…? Sekitar 100ribu atau 1 juta. Sepatunya Michael Jackson dilelang dan terjual 2 milyar. Bukan harga sepatunya yang mahal tapi karena ada hubungan dengan Michael Jackson penyanyi pop legendaris. Penggemarnya mau mengeluarkan uang dengan nilai yang tinggi karena ada hubungan dengan Michael Jackson.

Berapa harga BH…? Sekitar 10ribu atau 100ribu. Bhnya Lady Diana dilelang laku ratusan juta. Kalaulah BH ini diberikan kepada anak gadis tapi jangan dikatakan punya Lady Diana. Gratis pun dia tak mau. Masih banyak BH yang lebih bagus dan tidak bekas dipakai. Tapi karena BH ini ada hubungan dengan Lady Diana maka bisa bernilai tinggi.

Kita sebagai manusia pun tak ada nilainya disisi Allah SWT. Yang ada nilainya IMAN. Iman didalam diri kita inilah yang Allah nilai. Sekecil-kecilnya iman Allah SWT nilai dengan syurga yang luasnya 10 kali lipat dunia ini.

Dunia beserta isinya, nilainya disisi Allah SWT hanya sebelah sayap nyamuk. Apalagilah kita manusia ini tidak ada sama sekali nilainya disisi Allah. Yang dinilai itu hanya IMAN. Semakin kuat iman seseorang semakin tinggi nilainya di sisi Allah SWT.

Makanya kita haruslah pandai-pandai menggunakan hidup kita ini.

Harta digunakan untuk usaha atas iman

Waktu digunakan untuk usaha atas imana mereka. (QS. At Taubah : 111)

Pada syariatnya yang dibeli Allah diri dan harta kita tapi pada hakekatnya iman dalam diri kita lah yang dinilai Allah SWT dengan syurga. Syurga tidah bisa dinilai dengan harta tapi bisa dibeli dengan iman.

Pada syariatnya beli BH tapi pada hakekatnya BH ini ada hubungan dengan Lady Diana.

Minggu, 17 Juni 2012

Jamaah Afrika Selatan

Alhamdulillah awal Ramadhan Masjid di kampung saya kedatangan tamu Allah dari Papua dan santri dari Magelang selama 3 hari, tepatnya 4 orang dari Papua dan 7 santri Magelang, hari kedua ada satu orang mahasiswa POLTEK Telkom ikut gabung. Amirnya merupakan orang Sulawesi yang merantau di Papua.

Sedikit laporan dari Amir bahwa beliau pernah keluar ke negeri jauh tepatnya ke Afrika Selatan. Jumlah penduduk muslim waktu itu (ketika Amir sedang khuruj, nggak nyebutin tahunnya) sekitar 2 juta dari semua total penduduk Afrika Selatan. Tapi di sana hidup amalan agama, bahkan shalat subuh bisa mengalahkan shalat jumat (karena waktu shalat jumat, banyak yang shalat di sekitar tempat kerjanya, sedangkan subuh semua laki-laki ada di tempat tinggalnya).

Ketika Amir baru di jemput dari bandara dan dihantar ke Markas, setelah tiba di markas Amir tanya ” lho mana masjidnya ?”, kata orang tempatan, ” ya ini di depanmu.”, jawab Amir , ” lho ini kan gereja(ternyata benar gedungnya mirip gereja tapi lambang cross-nya sudah nggak ada).”, orang tempatan bilang, ” sekarang sudah kami beli dan jadi Masjid”. Amir pun melihat sendiri bagaimana di tempat-tempat umum seperti pasar, sekolah, mal, taman kota, dsb, terlihat jelas perbedaan siapa yang muslim dan non muslim, karena orang muslim mengamalkan sunnah berpakaian seperti Rasulullah SAW, bahkan wanitanya menutup aurat juga bercadar. Amir juga sempat mendatangi Makassar City yang merupakan perjuangan oleh ulama Syaikh Yusuf dari Makassar.

Dan Amir bilang, Afrika Selatan sudah mulai mengirim jamaah negeri jauh ke seluruh negara setiap tahunnya, jadi minimal lebih dari 200 jamaah yang dihantar ke negeri jauh ke seluruh dunia.

Begitulah apabila usaha agama dijalankan maka Allah berikan kekuatan untuk amalkan agama walaupun di negeri kafir, tapi sebaliknya apabila usaha agama ditinggalkan maka akan terasa berat mengamalkan agama walaupun di negeri muslim.

INSYA ALLAH NIAT PERGI KE SELURUH ALAM

Kamis, 14 Juni 2012

Mimpi Seikh Abd Rahman Sudais

1. Karkuzari Jemaah Khuruj
Satu jemaah di dalam perjalanan khuruj ke United Kingdom, pesawat berhenti (sementara) di lapangan terbang Moscow, Rusia. Seorang daripada kami diputuskan untuk melaungkan azan dan seorang lagi menjadi imam setelah kami bermesyuarat. Selepas menyempurnakan solat, kami melihat Imam Masjidil Haram, Sheikh Abdur Rahman as Sudais turut bersama-sama kami di dalam solat itu.
Sheikh telah meletakkan tangannya di bahu kami dan berkata, "Antum min Jama'atid Da'wah?" (Adakah anda semua daripada jemaah da'wah?') Kami menjawab, "Alhamdulillah, kami sedang berada di jalan Allah, dan kami berhenti di sini buat sementara waktu (transit ke UK)."
Sheikh senyum kepada kami dan berdoa dan berkata; "Di dalam dunia ini yang penuh dengan kemungkaran, tiada jemaah yang dilihat membawa kebaikan seperti kamu semua lakukan."
Allah Swt telah memberi Sheikh kecintaan kepada kami, sehingga beliau telah memberi kad nama beliau kepada kami dan berkata, "Bila-bila sahaja kamu datang ke Mekah untuk Haji, umrah atau apa sahaja, temuilah saya."
Selepas beberapa lama daripada peristiwa itu, beberapa orang daripada jemaah itu pergi ke Mekah. Mereka hendak berjumpa dengan Sheikh tetapi pengawal keselamatan telah menghalang mereka. Namun, selepas menunjukkan kad yang diberi oleh Sheikh, mereka membenarkan jemaah itu berjumpa dengan Sheikh.
Sheikh Abdur Rahman as Sudais memeluk mereka dan mengalu-alukan ketibaan jemaah itu, dan memperkenalkan jemaah dengan ulama-ulama besar di sana dan berkata, "Kami adalah Imam-Imam bagi dunia ini dan mereka (jemaah itu) adalah Imam kami, kami pernah bersolat di belakang mereka."
2. Karkuzari Mimpi
Pada suatu malam, Sheikh Abdur Rahman Sudais, Imam Masjidil Haram melihat Rasulullah s.a.w di dalam mimpinya. Di dalam mimpinya itu, satu jenazah sedang diangkat dan Rasulullah s.a.w sedang menunggu jenazah itu. Sheikh Sudais bertanya jenazah siapakah itu, dan Rasulullah s.a.w berkata kepadanya bahawa jenazah itu adalah jenazah Umar Palampuri daripada al-Hind (benua India).
Selepas bangkit daripada tidurnya, Sheikh Sudais mencari-cari siapakah Umar Palampuri dan mendapat tahu bahawa Umar Palampuri adalah seorang Maulana besar di dalam Jemaah Tabligh dan baru sahaja meninggal dunia. Kemudian, beliau menulis satu surat takziah kepada anak Maulana Umar Palampuri, Maulana Yunus, di mana beliau telah meriwayatkan mimpi beliau itu.
Maulana Yunus Palampuri kemudiannya telah membaca surat daripada Sheikh Sudais kepada saudara-saudara Arab yang berada di perhimpunan di Nizamuddin, Delhi. Salah seorang daripada saudara Arab yang hadir di perhimpunan itu meriwayatkan kisah ini kepada bapa saya, dan daripada saya kini telah sampai kepada kamu sekalian.

Rabu, 13 Juni 2012

Wasiat Abu Bakar r.a. Sebelum Kematiannya

Abul-Malih meriwayatkan, bahwa tatkala Abu Bakar Radhiyallahu'anhu hendak meninggal dunia, dia mengirim utusan kepada Umar bin Al-Khatab ra, untuk menyampaikan,

"Sesungguhnya aku menyampaikan wasiat kepadamu, dan engkau harus menerimanya dariku, bahwa Allah Azza wa Jalla mempunyai hak pada malam hari yang tidak diterima-Nya pada siang hari, dan Allah mempunyai hak pada siang hari yang tidak diterima-Nya pada malam hari.

Sesungguhnya Dia tidak menerima nafilah (sunat) sebelum yang wajib dilaksanakan. Orang-orang yang timbangannya berat di akhirat menjadi berat, karena mereka mengikuti kebenaran di dunia, sehingga timbangan mereka pun menjadi berat. Sudah selayaknya timbangan yang diatasnya diletakkan kebenaran menjadi berat.

Orang-orang yang timbangannya ringan di akhirat menjadi ringan, Karena mereka mengikuti kebatilan, sehingga timbangan mereka pun ringan pula di dunia. Sudah selayaknya timbangan yang di atasnya diletakkan kebatilan menjadi ringan, Apakah engkau tidak melihat bahwa Allah menurunkan ayat yang ada harapan di dalam ayat yang ada kepedihan, dan ayat yang ada kepedihan di dalam ayat yang ada harapan? Hal ini dimaksudkan agar manusia takut dan sekaligus berharap, tidak menyeret dirinya kepada kebinasaan dan tidak berharap kepada Allah secara tidak benar.

Jika engkau menjaga wasiatku ini, maka tidak ada sesuatu yang tidak tampak namun paling engkau sukai selain dari kematian, dan memang begitulah seharusnya. Jika engkau menyia-nyiakan wasiatku ini, maka tidak ada sesuatu yang tidak tampak namun paling engkau benci selain kematian, dan memang begitulah seharusnya yang engkau lakukan. Engkau tentu mampu melakukannya".

Ada yang menuturkan, bahwa sebelum ajal menghampiri Abu Bakar Ash-Shidiq ra, Aisyah rha putri beliau menemuinya lalu melantunkan syair,

"Tiada artinya harta kekayaan bagi pemuda
Jika sekarat menghampiri dan menyesakkan dada".

Abu Bakar ra. menyingkap kain yang menutupi kepalanya, lalu dia berkata, "Bukan begitu. Tetapi ucapkan firman Allah,"

"Dan, datanglah sekaratul-maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya". (QS. Qaf:19)

Lalu dia berkata lagi. "Periksalah dua lembar pakaianku ini, cucilah ia dan kafanilah jasadku dengan kain ini. Sesungguhnya orang yang masih hidup lebih memerlukan kain yang baru daripada orang yang sudah meninggal".

Ibnu Qudamah, Mukhtashor Minhajul Qoshidin, Pustaka Al-Kautsar, 1997, hal 499-500

*Allah Kuasa Makhluk Tak Kuasa*

Kamis, 07 Juni 2012









*Allah Kuasa Makhluk Tak Kuasa*

Rabu, 06 Juni 2012

Adab Kepada Allah SWT

ALLAH SWT adalah Dzat yang selalu menyertai kita dimanapun kita berada,dirumah,dalam perjalanan, ketika terjaga & juga tidur, ketika hidup maupun setelah meninggal; DIA (ALLAH) selalu mengawasi gerak gerik kita, mendengarkan bisikan & permohonan kita.
Untuk lebih mengenal ALLAH SWT, sehingga tidak ada yg kita cintai selain ALLAH, tidak ada yg kita takuti selain ALLAH, tidak yg kita mintai kecuali ALLAH & tidak ada yang kita maksud (tuju) kecuali ALLAH maka perlunya kita mengetahu adab-adab kita kepada ALLAH kemudian mengamalkan & menjaganya setiap hari & setiap saat diantaranya :

  1. Menundukan wajah / muka & menjaga pandangan
  2. Meluruskan tujuan & bersandar hanya kepada ALLAH dalam setiap amalan
  3. Bersikap tenang & banyak diam dari perkataan yang sia-sia
  4. Cepat-cepat didalam melaksanakan perintah & menjauhi larangan agama
  5. Tidak menentang dalam perkara yang telah diputuskan ALLAH (Qodar) walaupun kita tidak menyukainya
  6. Berusaha selalu mengingat ALLAH & memikirkan keagungannya
  7. Berusaha membela yang haq & menentang yang batil
  8. Memutuskan rasa thoma' (pengharapan) kepada mahkluk
  9. Tawadhu' (rendah hati) semata-mata karena takut kepada ALLAH
  10. Tidak condong & terlau percaya kepada usaha-usaha keduniaan semata-mata hanya karena yakin & percayan kepada jaminan ALLAH dalam masalah rezekinya
  11. Selalu menghadirkan perasaan takut karena belum bisa menunaikan hak- hak ALLAH secara sempurna

Dalam beramal, adab-adab atau tertib beramal tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan, karena amalan yang baik kalau tidak dikerjakan dengan adab / tertib yang betul, maka amalan tersebut akan rusak & tidak ada faedahnya.
Karenanya catatan diatas mengajak kepada kita semua untuk menjaga adab / tertib dalam beramal sehingga apa yang telah ALLAH berikan kepada orang-orang terdahulu akan ALLAH berikan juga kepada kita semua.
Disalin dari kitab risalah ilmu & tertib oleh : TIM Bahsul Masail pon-pes AL - FATAH ,Temboro - Magetan.
Copyright © 2011, Allah Kuasa Makhluk Tak Kuasa

Selasa, 15 Mei 2012

Hari ni ktika kita mndpat musibah mka kita kan mnganggap Alloh tdak adil, tnpa prnah brpkir ap yg tlah kita buat shingga Alloh mmbrikan musibah kpda kita....
Stiap Musibah yg d.tmpakan kpda kita tdak lain krna prbuatan kita sendiri sbab stiap ap yg kita lkukan tdak prnah kita pkir apkah ni dpat mmbuat Alloh murka or tdak...

Pernakah kita berpkir bhwa Alloh slalu mncintai umat ini...??. Alloh Ta'la tdak kan prnah bosan mncintai & mnyayangi kita Umat Akhir Zaman di bndingkan dgn Umat terdahulu. cntohnya Umat terdahulu hnya mlanggar 1 printah Alloh mka Alloh lngsung mnimpakan adzab kpda mereka sdangkan kita hari ini stiap saat bhkan brbagai mcam printah Alloh kita langgar & mngerjakan sgala apa yg di larang Alloh. Alloh tdak serta merta mnurunkan adzab kpda kita......

Rabu, 09 Mei 2012

Pesan Umar Bin Khatab R.a.

Sebelum pulang ke hadirat Tuhannya, Allah SWT; “khalifah” Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a telah berpesan, agar sepeninggal dirinya “Umar ibnul Khattab”  bersedia diangkat oleh kaum muslimin sebagai pengganti dirinya. Umar terpaksa menerimanya, lantaran dirinya takut ditanya dan dimintai pertanggung-jawaban oleh Allah SWT; Mengapa ia menolak permintaan Abu Bakar dan lari dari situasi yang sulit dan kewajiban yang diamanahkan kepadanya. Selanjutnya setelah dibaiat oleh kaum muslimin Umar berpidato dihadapan mereka: “Wahai sekalian manusia, aku telah diangkat sebagai pemimpin kalian. Sesungguhnya aku bukanlah yang terbaik dari kalian dan bagi kalian, sedangkan aku adalah yang paling keras di antara kalian dalam menangani urusan-urusan kalian, dan kalaulah boleh tentulah aku tidak akan mengurusi urusan kalian; cukuplah bagi Umar menunggu dan menghadapi hisab bagi dirinya sendiri.”

Kemudian Umar menengadah ke langit seraya berdo’a:  “Allahumma ya Allah, sungguh aku ini adalah orang keras, kasar, maka lunakkanlah hatiku. Allahumma ya Allah, sungguh aku adalah hamba-MU yang lemah, maka berilah aku kekuatan. Allahumma ya Allah, sungguh aku adalah orang yang kikir, maka jadikanlah aku orang dermawan yang bermurah hati.”

Lalu Umur menyambung ucapannya kepada segenap kaum muslimin: “Wahai sekalian manusia, Allah telah menguji kalian dengan diriku dan menguji diriku dengan kalian. Sepeninggal sahabatku, aku sekarang berada di tengah-tengah kalian. Tak ada persoalan kalian yang harus aku hadapi lalu diwakilkan kepada orang lain selain dari diriku sendiri; dan tak ada yang hadir disini lalu meninggalkan perbuatan terpuji dan amanat. Kalau mereka berbuat kebajikan, maka aku akan membalasnya dengan kebajikan, akan tetapi kalau mereka melakukan kejahatan, maka terimalah bencana yang akan saya timpakan kepada mereka.”

“Saudara-saudara, aku tidak akan membiarkan seseorang berbuat zalim kepada orang lain atau melanggar hak orang lain. Pipi orang itu akan ku-letakkan sebelah di atas tanah dan yang sebelah lagi akan ku-injak sampai ia mau kembali ke jalan yang benar. Sebaliknya  bagi orang-orang yang bersih dan mau hidup sederhana, maka sebelah pipi-ku  akan ku-letakkan di atas tanah untuk menolong mereka. Saudara-saudara berhak menegur dan menuntut saya, jika ada hak-hak saudara yang terabaikan dan tidak terpenuhi, padahal aku sanggup melakukan dan memenuhinya.”

“Saudara-saudara, bertakwalah kepada Allah, bantulah dan bekalilah saya dengan nasihat-nasihat saudara sehubungan dengan tugas yang dipercayakan Allah kepada saya untuk kepentingan kalian semua. Demikianlah apa yang sudah saya sampaikan; Semoga Allah mengampuni kita semua.”

Selesai berpidato Umar bin Khattab  lalu turun dari mimbar, kemudian melaksanakan sholat dan menjadi imam bagi semua yang hadir pada saat itu.  Wallahua’lam.