Assalamu'alaikum Welcome to my Blog

Selasa, 15 Mei 2012

Hari ni ktika kita mndpat musibah mka kita kan mnganggap Alloh tdak adil, tnpa prnah brpkir ap yg tlah kita buat shingga Alloh mmbrikan musibah kpda kita....
Stiap Musibah yg d.tmpakan kpda kita tdak lain krna prbuatan kita sendiri sbab stiap ap yg kita lkukan tdak prnah kita pkir apkah ni dpat mmbuat Alloh murka or tdak...

Pernakah kita berpkir bhwa Alloh slalu mncintai umat ini...??. Alloh Ta'la tdak kan prnah bosan mncintai & mnyayangi kita Umat Akhir Zaman di bndingkan dgn Umat terdahulu. cntohnya Umat terdahulu hnya mlanggar 1 printah Alloh mka Alloh lngsung mnimpakan adzab kpda mereka sdangkan kita hari ini stiap saat bhkan brbagai mcam printah Alloh kita langgar & mngerjakan sgala apa yg di larang Alloh. Alloh tdak serta merta mnurunkan adzab kpda kita......

Rabu, 09 Mei 2012

Pesan Umar Bin Khatab R.a.

Sebelum pulang ke hadirat Tuhannya, Allah SWT; “khalifah” Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a telah berpesan, agar sepeninggal dirinya “Umar ibnul Khattab”  bersedia diangkat oleh kaum muslimin sebagai pengganti dirinya. Umar terpaksa menerimanya, lantaran dirinya takut ditanya dan dimintai pertanggung-jawaban oleh Allah SWT; Mengapa ia menolak permintaan Abu Bakar dan lari dari situasi yang sulit dan kewajiban yang diamanahkan kepadanya. Selanjutnya setelah dibaiat oleh kaum muslimin Umar berpidato dihadapan mereka: “Wahai sekalian manusia, aku telah diangkat sebagai pemimpin kalian. Sesungguhnya aku bukanlah yang terbaik dari kalian dan bagi kalian, sedangkan aku adalah yang paling keras di antara kalian dalam menangani urusan-urusan kalian, dan kalaulah boleh tentulah aku tidak akan mengurusi urusan kalian; cukuplah bagi Umar menunggu dan menghadapi hisab bagi dirinya sendiri.”

Kemudian Umar menengadah ke langit seraya berdo’a:  “Allahumma ya Allah, sungguh aku ini adalah orang keras, kasar, maka lunakkanlah hatiku. Allahumma ya Allah, sungguh aku adalah hamba-MU yang lemah, maka berilah aku kekuatan. Allahumma ya Allah, sungguh aku adalah orang yang kikir, maka jadikanlah aku orang dermawan yang bermurah hati.”

Lalu Umur menyambung ucapannya kepada segenap kaum muslimin: “Wahai sekalian manusia, Allah telah menguji kalian dengan diriku dan menguji diriku dengan kalian. Sepeninggal sahabatku, aku sekarang berada di tengah-tengah kalian. Tak ada persoalan kalian yang harus aku hadapi lalu diwakilkan kepada orang lain selain dari diriku sendiri; dan tak ada yang hadir disini lalu meninggalkan perbuatan terpuji dan amanat. Kalau mereka berbuat kebajikan, maka aku akan membalasnya dengan kebajikan, akan tetapi kalau mereka melakukan kejahatan, maka terimalah bencana yang akan saya timpakan kepada mereka.”

“Saudara-saudara, aku tidak akan membiarkan seseorang berbuat zalim kepada orang lain atau melanggar hak orang lain. Pipi orang itu akan ku-letakkan sebelah di atas tanah dan yang sebelah lagi akan ku-injak sampai ia mau kembali ke jalan yang benar. Sebaliknya  bagi orang-orang yang bersih dan mau hidup sederhana, maka sebelah pipi-ku  akan ku-letakkan di atas tanah untuk menolong mereka. Saudara-saudara berhak menegur dan menuntut saya, jika ada hak-hak saudara yang terabaikan dan tidak terpenuhi, padahal aku sanggup melakukan dan memenuhinya.”

“Saudara-saudara, bertakwalah kepada Allah, bantulah dan bekalilah saya dengan nasihat-nasihat saudara sehubungan dengan tugas yang dipercayakan Allah kepada saya untuk kepentingan kalian semua. Demikianlah apa yang sudah saya sampaikan; Semoga Allah mengampuni kita semua.”

Selesai berpidato Umar bin Khattab  lalu turun dari mimbar, kemudian melaksanakan sholat dan menjadi imam bagi semua yang hadir pada saat itu.  Wallahua’lam.